Sabtu, 08 Mei 2010

Pembentukan Kepribadian

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Guru tentunya harus bisa mengenal kepribadian para siswa agar bisa memberikan pelajaran secara optimal. Sebelumnya, seorang guru juga harus mengenal bagaimana proses pembentukan kepribadian agar bisa melihat mengapa sesorang bisa memiliki sebuah kepribadian tertentu? Perkuliahan pada jurusan Tarbiyah prosfek ke depannya tentu menjadi seorang guru. Maka perlunya untuk mengetahui hal-hal yang membentuk kepribadian tersebut.

Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Karena rasa ingin tahu tersebutlah maka perlunya kita untuk mencari tahu bagaimana cara mengenal kepribadian diri. Dalam makalah ini tentuya juga akan membahas bagaimana mengenal kepribadian diri.

A. Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas di mata kuliah Pengantar Psikologi. Selain itu, makalah ini juga bisa memberikan setidaknya sedikit kemampuan dan pengetahuan tentang seputar pembentukan kepribadian.


BAB II

PEMBAHASAN MATERI

A. Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan sesuatu yang terdapat dalam individu yang dapat membedakan dengan individu lainnya, dapat dikatakan ciri khas dari suatu individu. Pernyataan itu dapat kita lihat dari pengertian individu yiatu seseorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Kepribadian atau personality berasal dari kata persona. kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

Menurut psikologi, pengertian kepribadian dapat kita lihat dari berbagai teori para ahli. George Kelly memandang kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.

B. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian

Faktor yang paling dominan dalam pembentukan kepribadian adalah lingkungan. Karena manusia pada umumnya akan beradaptasi dengan lingkungan dirinya. Namun, tidak sepenuhnya kepribadian itu ditentukan oleh lingkungan, tergantung lagi bagaimana usaha atau kegiatan dari individu tersebut.

Dapat di simpulkan bahwa faktor pembentukan kepribadian seseorang yaitu keturunan (warisan biologis), lingkungan tempat tinggal, lingkungan sosial, lingkungan budaya.

1. Keturunan (Warisan Biologis)

Di sini lebih spesifik menyebutkan bagaimana seorang orang tua mendidik anaknya. Sarlito Wirawan Sarwono mengemukakan bahwa: Menurut aliran emprisme yang dipelopori oleh Jhon Locke (1632-1704) mengatakan bahwa: “Manusia itu sewaktu lahirnya adalah putih bersih, bagaikan tabularasa, menjadi apakah anak itu kelak sepenuhnya tergantung pada pengalaman-pengalaman yang akan mengisi tabularasa tersebut”.

Kemudian aliran ini juga diikuti oleh Watson sebagai pelopornya mengatakan karena jiwa manusia itu sewaktu lahirnya adalah bersih, maka yang akan memberikan pengaruh terhadap pendidikan aank adalah lingkungan dan pengalaman-pengalaman yang di laluinya. Oleh karena itu peran orang tua adalah menyesuaikan diri anak dengan lingkungan dan pengalaman yang dikehendakinya.

Tidak hanya kedua pernyataan di atas, dalam hal ini juga terdapat sebuah hadits “Abu Hurairah menceritakan, bahwa Nabi Muhammad SAW berkata tidak seorangpun yang di lahirkan, melainkan ia di lahirkan dalam keadaan fitrah maka ibu bapaknyalah yang menjadikan yahudi atau Nasrani atau Majusi (H.R Bukhari dan Muslim).

Pembentukan kepribadian anak dalam arti proses pencapaian kedewasaaan baik jasmani maupun rohani, sepantasnya dilakukan sejak dini secara konsisten dan berkesinambungan. Hal itu disebabkan karena pada saat kanak-kanak manusia lebih peka dalam merespon dan menangkap suatu kejadian yang disini disebutkan sebagai sebuah pembelajaran untuk membentuk kepribadian dirinya.

2. Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal dapat digambarkan berupa lingkungan dimana seseorang berada setiap harinya. Tentu saja kebiasaan seseorang juga harus disesuaikan dengan lingkungan agar bisa berinteraksi dengan baik.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial dengan berbagai ciri khusus yang menyertainya memegang peranan besar terhadap munculnya corak dan gambaran kepribadian. Lingkungan sosial adalah suatu kebutuhan dalam pengembangan diri atau pembentukan pribadi seseorang.

4. Lingkungan Budaya

Lebih dieratkan dengan bagaimana manusia mengadaptasikan diri dari kebiasaan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Budaya merupakan sesuatu yang telah dilakukan manusia secara berkali-kali sehingga menjadi suatu kebiasaan.

Lingkungan tersebut dapat disebut faktor eksternal. Selain itu, juga terdapat faktor internal yang terdapat langsung dari diri manusia tersebut, yaitu:

1. Rasa bersalah

2. Benci

3. Cemas

4. Kepercayaan yang diemban

5. Harapan

6. Kasih sayang

C. Beberapa Cara Meningkatkan Kepribadian

1. Tetaplah tersenyum

Usahakan tetap tersenyum betapa pun anda memiliki hari-hari yang tidak menyenangkan. Hal ini mungkin terasa seperti terpaksa saat itu tapi anda kemudian akan terheran-heran begitu besar senyum dapat meningkatkan spirit anda.

2. Pandai mengontrol diri

Ekspresi wajah merupakan salah satu tanda yang menggambarkan perasaan anda yang paling mudah dikenali. Upayakan ekspresi mimik muka anda netral sekalipun ketika anda tengah marah atau stress dan jangan biarkan dahi berkerut karena kerutan itu perlahan-lahan akan membuat anda tampak lebih tua.

3. Tetap berkomunikasi

Menutup dan menolak berkomunikasi secara emosi hanya bakal membuat masalah lebih runyam jika hari-hari anda tetap penuh dengan kegelisahan dan ketegangan. Tidak masalah apapun situasinya, cobalah membuat segala sesuatu mudah dan teratur dengan membiarkan berkomunikasi kepada teman atau rekan kerja anda.

4. Rasakan perasaan orang

Pikirkan bagaimana anda ingin diperlukan orang lain sebelum Anda memuntahkan perasaan kesal kepada orang lain. Tak ada seorang pun di sekitar anda yang ingin menjadi objek cemberut anda. Jika anda tidak ingin diperlukan seperti itu, jangan memberlakukan orang lain seperti itu.

5. Miliki rasa humor

Seberapa pun beratnya hari-hari anda, cobalah untuk tidak menghilangkan perasaan humor. Tertawa itu baik bagi jiwa dan membantu membuat orang di sekitar anda merasa lebih baik dan tujukan Anda memiliki kepribadian baik.



BAB III

PENUTUP

(Kesimpulan)

Kepribadian merupakan suatu yang khas pada diri individu yang membedakannya dengan individu yang lain. Perbedaan antarindividu tentunya akan memberikan identitas terhadap individu itu sendiri.

Pembentukan kepribadian tampaknya dapat digarisbesarkan karena faktor interaksi seseorang, baik dengan keluarga, lingkungan, serta dengan orang-orang yang ada dalam kesehariannya. Namun, juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana keadaan jiwa seseorang.

Kepribadian yang baik akan diperoleh apabila manusia itu hidup dalam ketenangan, bahagia, dapat berinteraksi dengan baik, serta dapat membedakan baik dan buruk dari pengaruh lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar