Senin, 10 Mei 2010

Mimpi Buruk Bisa Berakibat Kematian?

Masih ingat film 'A Nightmare On Elm Street' yang sukses membuat semua orang takut bermimpi buruk? Ternyata saat terlelap di malam hari, memang ada kemungkinan kita bisa mati tiba-tiba.
Film besutan Wes Craven yang ditayangkan pada tahun 80-an itu ternyata memang diinspirasi dari sebuah penyakit aneh bernama Sudden Unexpected Nocturnal Death Syndrom (SUNDS). Dalam interview yang dilakukan oleh Cinemafantastique pada tahun 2008, meski penjahat bercakar besi tidak ada hubungannya dengan sindrom tersebut, Craven menyatakan jika SUNDS mampu menyerang anak-anak muda dan menyebabkan kematian tiba-tiba saat mereka sedang tertidur.
Ahli kardiologi dari Baylor College of Medicine di Houston., Matteo Vatta mengamini hal ini. Dia memaparkan jika SUNDS merupakan penyakit genetik di mana organ tubuh mengalami kegagalan berkoordinasi satu sama lain dan mengakibatkan jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Penyakit ini ditelusuri memang banyak menyerang anak-anak muda, khususnya mereka yang memiliki darah Asia Tenggara.
"Awalnya, jatung memang berdetak kencang, namun tiba-tiba bisa berhenti tanpa diduga. Biasanya, fenomena ini terjadi pada malam hari, dan di Asia Tenggara, kematian karena penyakit ini lebih banyak terjadi daripada kematian akibat kecelakan berkendara," ujar Vatta, seperti dikutip melalui Live Science, Senin (10/5/2010).
Dipaparkan Vatta, penyakit ini lebih sering menyerang di malam hari karena jantung berdetak cukup lemah saat tidur. Hal ini menyebabkan tubuh memiliki resiko untuk kehilangan kendali dalam mengatur detak jantung. Sebelumnya juga pernah ada teori jika SUNDS memiliki sebab akibat dengan kondisi stres tinggi yang menyebabkan mimpi buruk, tapi studi ilmiah belum pernah menemukan adanya korelasi antara kematian karena SUNDS dengan jenis mimpi yang dialami seseorang.
"Saat ini belum ada pengobatan khusus terkait SUNDS dan belum ditemukan alasan, kenapa masyarakat di Asia Tenggara memiliki frekuensi kematian SUNDS lebih banyak ketimbang wilayah lain. Lagipula, sindrom ini sangat sulit dideteksi, bahkan dengan menggunakan teknologi elektrokardiografi sekalipun," ujar Vatta.
SUNDS ditemukan pertama kali pada tahun 1970-1980. Kala itu, para dokter yang berasal dari AS dan Eropa mengenali sindrom ini dari pengungsi perang Vietnam. Para pengungsi keturunan Asia Tenggara yang diperbolehkan menetap di AS ini tiba-tiba dikejutkan dengan deretan peristiwa kematian misterius dimana banyak dari mereka yang tidak lagi terbangun saat tidur di malam hari. Peristiwa ini cukup menarik perhatian media kala itu. Tidak heran jika film 'A Nightmare On Elm Street' kemudian muncul di tahun yang sama.

Sumber: www.okezone.com


Baca Selengkapnya...

Manusia Mampu Puasa Hingga 70 Tahun?

Tim kedokteran dari militer India saat ini sedang meneliti seorang pria berusia 82 tahun yang mengklaim telah berpuasa selama 70 tahun. Prahlad Jani (Mataji) mengklaim tidak makan dan tidak minum selama tujuh dekade.

Prahlad saat ini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi sebuah rumah sakit di Ahmedabad, Gujarat India. Militer berkepentingan untuk meneliti Prahlad dengan tujuan dapat membantu menemukan rahasia kekuatan manusia.

Selama ini, Militer India telah melihat secara nyata, aksi Prahlad berpuasa. Sejak di isolasi, Prahlad tidak makan dan tidak minum tercatat selama enam hari.

Anehnya, dokter tidak menemukan kejanggalan atau efek apapun pada tubuh Prahlad. Umumnya, orang akan merasakan lapar dan dehidrasi bila tak mengonsumi makanan dan minuman, tapi Prahlad tidak.

Prahlad, diketahui meninggalkan rumahnya sejak berusia tujuh tahun dan ia hidup mengembara di Rajahstan. Ia menjalani kehidupan spiritual sepanjang hidupnya. Ia mengaku kemampuannya berpuasa didukung dengan kekuatan supranatural yang merupakan berkah dari Dewa.

India's Defence Research Development Organisation mengatakan, apabila kemampuan Prahlad ini bisa diterapkan kepada anggota militer maka nantinya pasukan militer India akan memiliki kemampuan lebih dalam hal 'survival' di medan perang ataupun bencana.

"Jika klaimnya benar maka ini akan mematahkan seluruh ilmu kedokteran," kata Dr G Ilavazhagan, Direktur Defence Institute of Physiology and Allied Sciences seperti dilansir Telegraph, Senin (3/5/2010).

"Kami akan dapat membantu orang-orang dalam melakukan teknik bertahan hidup di tengah bencana yang hanya memiliki pasokan air dan makanan yang sedikit," katanya.

Sumber: www.okezone.com



Baca Selengkapnya...