Sabtu, 08 Mei 2010

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Aspek Positif dan Negatif


A. Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan serta Perbedaannya

Sebelum kita membahas aspek positif dan negatif masyarakat perkotaan dan pedesaan terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu perkotaan dan pedesaan? Serta apa yang membedakan perkotaan dan pedesaan?

Sosiologi membagi community menjadi jenis Rural dan jenis Urban Rural. Rural community ialah jika anggota masyarakat berjumlah relatif sedikit dan bermata pencaharian agraris. Sedangkan urban community ialah jika jumlah anggota masyarakat relatif besar dan mata pencaharian utamanya berdagang dan industri. Hanya saja istilah-istilah yang umum terdapat dalam buku-buku sosiologi dikenal istilah community (masyarakat pedesaan) dan mass society (masyarakat perkotaan).

· Community, di mana masyarakatnya bersatu dalam pemukiman, mengidentifikasi dengan sesamanya, mau bekerja sama, memiliki tradisi dan nilai-nilai serta perhatian bersama.

· Mass society, di mana anggota masyarakatnya saling terpisah dan tidak saling kenal satu sama lain, lebih terikat kontrak daripada kekeluargaan, hubungan serta lugas yang lepas dari pribadi.

Antara desa dan kota secara sepintas kita hanya mengenal perbedaan geografis saja tetapi bila dilihat secara mendasar tidaklah demikian. Ada beberapa aspek yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, yaitu:

· Jumlah dan kepadatan penduduk;

· Lingkungan hidup;

· Mata pencaharian;

· Corak kehidupan sosial;

· Stratifikasi sosial;

· Mobilitas sosial;

· Pola interaksi sosial;

· Solidaritas sosial;

· Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

A. Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

1. Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan

Kota merupakan pusat dari kegiatan-kegiatan kebudayaan, sosial, ekonomi dan komunikasi. Dengan adanya komunikasi dan transportasi yang baik menjadikan kota dapat berkembang dengan sangat pesat.

Pertambahan penduduk dan kemajuan teknik merupakan dua hal yang sangat besar pengaruhnya atas situasi dan perkembangan masyarakat.

Semakin padat penduduk kota, maka semakin berkurang kebebasan individu dan semakin tajam persaingan antarmanusia sehingga akan mendorong terciptanya organisasi-organisasi kolektif. Karena itu, ikatan sosial dan ikatan kekeluargaan menjadi lemah, pudar dan menghilang sedangkan yang ada hanyalah organisasi kolektif dan organisasi resmi.

Masyarakat perkotaan juga heterogen. Hal ini disebabkan karena kota merupakan tempat penampungan perpindahan penduduk dari berbagai tempat, suku, agama, dan berbagai lapisan sosial.

Dengan perkembangan teknik sistem perekonomian kota sangat bervariasi. Di kota terdapat berbagai macam sistem produksi, baik yang mengolah bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi. Di samping di bidang industri, masyarakat kota sebagian juga hidup berniaga atau berdagang. Perniagaan di kota juga terjadi dalam bentuk yang beraneka ragam. Dari perniagaan besar sampai perniagaan kecil. Di kota juga menyediakan pekerjaan di bidang jasa.

Pada perkotaan pekerjaan-pekerjaan diperlukan akan keahlian khusus yang menggunakan pikiran dan keterampilan, sehingga tidak semua warga kota dapat melakukannya. Contohnya, arsitektur, insiyur mesin, sarjana politik, pemegang buku dan sebagainya. Namun, ada juga pekerjaan yang menekankan kemampuan tenaga kerja kasar saja. Contohnya, tukang sapu, kuli bangunan, tukang becak, dan sebagainya.

Beranekaragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat pada kompleksnya sistem pelapisan sosial (stratifikasi sosial). Misalnya saja mereka yang memiliki keahlian khusus dan bidang kerjanya lebih banyak memerlukan pemikiran memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan upah lebih besar dari mereka yang dalam sistem kerjanya hanya mampu menggunakan tenaga kasarnya saja. Hal ini berdampat pada perbedaan kaya dan miskin yang sangat menyolok.

Masalah ekonomi di kota merupakan masalah yang utama dan pertama. Sehingga bilamana tidak memiliki keahlian berpikir dan keterampilan seringkali masyarakat tersebut berlaku kriminal untuk mendapatkan nafkah. Terdapat juga masyarakat yang meminta-minta karena tidak memiliki keahlian bahkan tenaga untuk bekerja, seperti anak-anak, lanjut usia dan orang-orang yang cacat.

Bagi masyarakat kota kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa (kehidupan magis religius), biasanya cukup terarah dan ditekankan pada pelaksanaan ibadah. Upacara-upacara keagamaan sudah berkurang, demikian pula upacara-upacara adat sudah menghilang. Hal itu disebabkan bahwa masyarakat kota sudah menekankan pada rasional pikir dan bukan emosionalnya. Semua krgiatan, adat berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

Kota secara internal pada hakikatnya merupakan satu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen, meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah ruang fisiknya. Ketiganya saling berkait, pengaruh-mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang antara ketiganya akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.

2. Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antarsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagian bersama di dalam masyarakat.

Masyarakat pedesaan bersifat homogen baik dari segi mata pencaharian, agama, adat-istiadat, budaya dan berbagai hal lainnya. Oleh karena itu, masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang relatif sama sehingga mereka selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.

Bentuk kegiatan kerjasama dalam masyarakat sering diistilahkan dengan gotong royong. Pada masyarakat pedesaan gotong royong lebih dikenal dengan istilah kerja bakti. Semua pekerjaan menyangkut kepentingan bersama pada masyarakat desa di kerjakan secara gotong royong seperti pembangunan masjid, memperbaiki jalan desa, pembuatan jamban di sungai dan berbagai kepentingan umum lainnya.

Tidak hanya dalam hal kepentingan bersama, kegiatan gotong royong juga bisa ditemukan pada kepentingan sepihak, lebih tepatnya bisa sebutkan kegiatan tolong menolong. Biasanya kegiatan seperti ini pada pelaksanaan upacara pernikahan dan panen milik seorang warga.

Kondisi agraris di pedesaan secara sepintas membuat padangan bahwa kehidupan di pedesaan identik dengan kedamaian, harmonis dan penuh ketenangan. Namun tidak demikian pada kenyataannya, ketenangan dalam masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat.

Konflik dalam masyarakat pedesaan sangat rentan terjadi. Keadaan bahwa masyarakat pedesaan selalu berdekatan dengan tetangganya secara terus-menerus juga menyebabkan tingginya kesempatan untuk terjadinya konflik. ---

Kehidupan agama berlangsung sangat kuat dan serius. Semua kehidupan dan tingkah laku dijiwai oleh agama, hal ini disebabkan cara berpikir masyarakat desa yang kurang rasional. Pada acara tertentu tidak lepada dari upacara keagamaan pula, misalnya pada saat mendirikan rumah, melahirkan anak, memetik panen, mengawinkan anaknya dan masih banyak lagi kebiasaan keagamaan dalam kehidupan pedesaan.

Perkembangan teknologi pada masyarakat pedesaan terjadi sangat lamban, semua berjalan sangat tradisional. Barang-barang hasil produksinya adalah barang pertanian maupun barang kerajinan, yang semua dikerjakan dengan cara tradisional. Hasil teknologi modern yang masuk ke pedesaan hanyalah barang-barang konsumsi, seperti TV, Radio, Tape recorder, dan lain sebagainya. Sedangkan barang-barang seperti mesin belum dapat dimanfaatkan dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar